Selasa, 28 April 2020

TOPOLOGI JARINGAN

TOPOLOGI JARINGAN : Pengertian, Macam Macam Topologi & Kelebihan Kekurangannya

Menurut (Ramadilesta, 2017) topologi jaringan adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk sebuah jaringan. Dalam satu jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. untuk itu, perlu dicermati Keuntungan dan kerugian dan kelebihan serta kelemahan masing masing topologi berdasarkan karakteristiknya.

Menurut (Kumalasari, 2020) definisi topologi jaringan atau network topology menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Kristanto
Sekelompok komputer otonom yang terhubung satu sama lain melalui protokol komunikasi. Jadi semua perangkat yang terhubung dapat berbagi informasi, program, dan sumber daya serta dapat menggunakan perangkat keras satu sama lain, misalnya seperti printer, hard drive, dan banyak lagi.

2. Jafar  Noor Yudianto 
Sering diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komputer yang dapat saling berbagi sumber daya, berkomunikasi serta dapat mengakses informasi penting yang ada didalamnya. 

3. Budhi Irawan
Suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komputer serta perangkat jaringan lainnya yang saling bekerja bersama guna mewujudkan tujuan bersama.

4. Abdul Kadil
Suatu hubungan antara dua node (umumnya dalam bentuk komputer) atau lebih, dengan tujuan utamanya adalah untuk melakukan kegiatan saling bertukar data.

5. Izaass El Said 
Sebuah sistem yang mana terdapat komputer yang terhubung satu sama lain. Perangkat tersebut bertujuan untuk dapat berbagi informasi serta sumber daya.

Menurut (Putra, 2019) Macam-macam topologi jaringan adalah sebagai berikut:

1. Topologi Ring
Ini adalah metode topologi jaringan yang banyak digunakan diperusahaan. Sesuai dengan namanya, metode ini menghubungkan antarkomputer dengan cara membentuk rangkaian seperti sebuah lingkaran.Untuk membuat jaringan berbentuk lingkaran tertutup seperti sebuah cincin, setiap komputer perlu dihubungkan secara seri satu sama lain. Sistem topologi jaringan berbentuk ring dibuat untuk bisa saling berinteraksi dalam keadaan dekat atau jauh.

Ciri khusus topologi ring adalah menggunakan kabel tipe UTP dan Patch Cable membentuk jaringan menyerupai lingkaran sederhana yang terdiri dari beberapa node disusun secara seri. Pergerakan data berjalan satu arah sehingga tidak ada kemungkinan untuk bertabrakan.

Cara kerja topologi jaringan ring dijelaskan sebagai berikut:
1. Setiap node pada sentral pemguat sinyal dikedua sisinya. Sehingga, setiap perangkat saling bekerja sama untuk menguatkan sinyal. Alat bernama token akan membantu saat proses penerimaan dan penerusan sinyal.
2. Token juga berfungsi sebagai pengantar data jika dibutuhkan oleh suatu node.

Berikut ini adalah kelebihan topologi jaringan berbentuk ring:
1. Mudah untuk dirancang
2. Untuk level rangkaian sederhana, topologi ring termasuk lebih bagus daripada pilihan lain seperti toplogi jaringan bus.
3. Mudah untuk melakukan instalasi baru.
4. Penggunaan kabel yang hemat.
5. Kecepatan aliran data lebih tinggi.
6. Tidak memiliki risiko collision karena alirab data berjalan dengan satu arah.

Sedangkan berikut ini adalah kekuarangan topologi jaringan berbentuk ring:
1. Jika ada kerusakan disatu sisi, keseluruhan akan terganggu.
2. Kecepatan aliran data tergantung dari banyaknya jumlah node di dalam jaringan. Jadi, tipe topologi ini tidak cocok digunakan untuk sistem yang memiliki banyak jaringan.
3. Sinyal semakin lemah jika node yang dituju jaraknya cukup jauh.
4. Proses untuk menambah atau mengurangi perangkat jaringan memengaruhi keseluruhan sistem.

2. Topologi Star

Topologi jaringan berbentuk star atau bintang adalah jaringan dari bebrapa komputer yang memiliki koneksi dengan node yang berada dijaringan pusat. Jadi, masing-masing perangkat memiliki koneksi dengan node yang berbeda di tengah sistem jaringan. Banyak perusahaan yang juga memakai sistem topologi seperti ini. Sistem kerja topologi jaringan star adalah dengan menempatkan satu jaringan sebagai pusat segala aktivitas.

Segala pertukaran data dilakukan dengan melewati jaringan di pusat. Istilah yang sering digunakan dalam teknologi informasi yakni jaringan pusat disebut stasiun primer data node yang terkoneksi disebut sebagai stasiun sekunder.

Ciri-ciri topologi jaringan star adalah setiap node terkoneksi langsung dengan server pusat, aliran data mengalir dari node kemudian ke server pusat lalu diarahkan ke node yang dituju. Jika ada kerusakan pada salah satu node, keseluruhan jaringan akan tetap baik-baik saja.Topologi jaringan star juga bisa dirakit dengan kabel lower karena hanya melayani satu lalu lintas, yakni kearah pusat server. Seringnya, tipe kabel yang dipakai adalah UPT dengan koneksi RJ 45.

Cara kerja topologi jaringan star adalah dengan merancang beberapa jaringan komputer untuk terkoneksi dengan pusat yang disebut hub atau switch. Kemudian, Jaringan yang berada di pusat akan menjadi semacam server sentral. Swith, sebagai salah satu perangkat di server pusat akan menyimpan semua aliran data dari node sebagai daftar CAM (Content Addressable Memory) pada memori yang tersedia. CAM berfungsi untuk menyimpan semua alamat perangkat yang terhubung dengan switch.

Berikut ini adalah kelebihan sistem topologi jaringan star:
1. Mudah untuk dirancang
2. Memiliki fleksibilitas yang tinggi karena proses penambahan atau pengurangan jaringan komputer tidak akan menggangu arus informasi.
3. Lebih mudah untuk menemukan sumber permasalahan jika terdapat gangguan di salah satu node.

Sedangkan berikut ini adalah kekurangan sistem toppologi jaringan star:
1. Perangkat pusat menjadi penentu utama keberlangsungan seluruh sistem. Sehingga, kerusakan jaringan pusat akan menyebabkan keseluruhan sistem komunikasi menjadi terhambat.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun jaringan instalasi jenis ini cukup tinggi karena membutuhkan banyak kabel. Setiap satu jaringan komputer dihubungkan langsung menuju server pusat dan membutuhkan server dengan performa tinggi.

3. Topologi Tree

Topologi jaringan berbentuk tree (pohon) merupakan bentuk gabungan dari sistem topologi bus dan star, dimana jaringan topologi bus menjadi konektor utama beberapa topologi star. Jika diibaratkan dengan bentuk seperti pohon, topologi bus adalah batang utama yang menghubungkan beberapa topologi star sebagai rantingnya. 

Topologi tree sangat cocok untuk dipakai membangun jaringan yang terdiri dari banyak komputer. Karena bentuk jaringannya serupa dengan pohon, topologi jaringan jenis ini juga bisa disebut dengan topologi bertingkat.

Ciri-ciri topologi jaringan tree adalah memiliki kabel utama sebagai penghubung beberapa hub dijaringan star, memiliki tingkatan atau hierarki, komunikasi dalam jaringan dilakukan melalui hub, dan memiliki hub ebagai server pusat pengatur arus informasi.

Berikut ini adalah kelebihan topologi jaringan tree:
1. Sesuai dengan kebutuhan jaringan komputer dalam skla besar.
2. Pengembangan jaringan dapat dilakukan dengan mudah.
3. Jika salah satu stasiun sekunder mengalami kerusakan, tidak akan mengganggu keseluruhan sistem
4. Arus informasi data dilakukan secara point to point.

Berikut ini adalah kekurangan topologi jaringan tree:
1. Seluruh jaringan akan tergantung dengan kabel penghubung utama.
2. Peran hub cukup penting sehingga jika terjadi kerusakan, akan menyebabkan pengaruh yang besar pada sistem topologi.
3. Sistem hierarki membuat jaringan yang berada yang berada di hierarki bawah menjadi terpengaruh dengan kerusakan sistem yang berada di atasnya.
4. Perawatan jaringan cukup susah untuk dilakukan.
5. Biaya yang diperlukan untuk membangun topologi model ini cukup mahal.
6. Instalasi topologi tree cukup susah untuk dilakukan.
7. Memiliki kemungkinan besar untuk terjadi collision di kabel utama.

4. Topologi Mesh
Topologi jaringan mesh atau jala adalah sistem topologi dimana koneksi antar komputer saling terhubung secara langsung satu sam alain. Koneksi antar komputer secara langsung seperti ini disebut dedicated link. Pada umumnya, jenis topologi jaringan seperti ini depruntukkan pada sistem topologi yang memiliki perangkat komputer sedikit. Jaringan topologi mesh dapat meningkatkan kecepatan proses transfer data karena langsung dikirim menuju komputer yang dituju tanpa perantara.

Ciri-ciri topologi mesh yang paling terlihat adalah menggunakan banyak kabel karena koneksi langsung dihubungkan antar komputer. Selain itu, topologi mesh biasanya memiliki lebih dari dua port I/O, serta memiliki konfigurasi yang berbeda pada setiap node.

Cara kerja topologi mesh sangat sederhana karena data yang dikirim langsung menuju node yang tujukan. Kabel yang saling terhubung antar komputer membuat arus data informasi berlangsung dengan cepat.

Berikut ini adalah kelebihan topologi mesh:
1. Dengan dedicated link, data yang ditransfer mengalir lebih cepat ke komputer yang dituju.
2. Kerusakan salah satu komponen tidak akan memengaruhi komponen jaringan yang lain.
3. Keamanan data terjamin dibandingkan dengan topologi jenis lainnya.
4. Mudah mengidentifikasi sumber kerusakan jika terjadi gangguan.

Berikut ini adalah kekurangan sistem topologi mesh:
1. Menggunakan banyak kabel dan port I/O.
2. Proses instalasi jaringan cukup susah untuk dibangun.
3. Biaya yang diperlukan menjadi lebih tinggi.

5. Topologi Hydrid

Topologi jaringan jenis hybrid merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis topologi jaringan yang berbeda. Biasanya, topologi seperti ini digunakan pada perusahaan yang mengambil alih perusahaan ini.

Berikut ini adalah kelebihan topologi hybrid:
1. Flesibilitas dan efisien karena dapat memadukan tipe jaringan topologi yang berbeda tanpa perlu melakukan perombakan.
2. Tiple jaringan bisa disesuaikan dengan tujuan tertentu.
3. Kecepatan jaringan cukup stabil.

Berikut ini nadalah kekurangan topologi hybrid:
1. Biaya pengelolaan dan perawatan menjadi cukup tinggi karena skema topologi gabungan cukup rumit.
2. Instalasi jaringan cukup susah untuk dibangun.
3. Jaringan tipe ini membutuhkan perangkat jaringan yang cukup banyak, yaitu hub, switch, router, access point, LAN card, dan wireless card.

6. Topologi Linear
  
Topologi jaringan linear disebut juga topologi runtut. Topologi linear dirangkai dengan urut menggunakan kabel utama yang dihubungkan pada setiap titk yang terdapat dalam komputer.

Ciri utama topologi linier adalah memiliki skema yang serupa dengan topologi bus dan menggunakan konektor BNC serta kabel RJ 58.

Berikut ini adalah kelebihan topologi jaringan linear:
1. Mudah dalam melakukan pengembangan jaringan.
2. Efisien dalam pemakaian kabel sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi rendah.
3. Skema jaringan sederhana dan mudah untuk dibangun.
4. Proses penambahan atau pengurangan terminal tidak mengganggu sistem yang sedang berjalan.

Berikut ini adalah kekurangan topologi jaringan linear:
1. Potensi untuk terjadi collision cukup tinggi. Karena itulah, topologi jenis ini hanya sesuai untuk jaringan komputer dalam skala kecil.
2. Keamanan data kurang terjamin.
3. Jika ada penambahan jumlah pengguna, proses transfer data akan menjadi lamban.
4. Wajib menggunakan perangkat tambahan seperti repeater untuk koneksi jarak jauh dan terminator.
5. Ada batasan maksimal jumlah node yang bisa tersambung dalam satu sistem topologi.
6. Rusaknya kabel penghubung utama akan membuat keseluruhan sistem akan rusak.
7. Sulitnya untuk mendeteksi kerusakan jika terjadi masalah.

7. Topologi Peer to Peer 
Topologi jaringan peer to peer adalah topologi jaringan yang menghubungkan dua komputer dengan satu buah kabel. Topologi jaringan jenis ini adalah yang apaling sederhana diabndingkan dengan yang lain. Setiap komputer didalam jaringan topologi peer to peer dapat saling berinteraksi tanpa adanya server. Setiap komputer bisa menjadi client dan server secara bergantian.

Kelebihan topologi jaringan peer to peer adalah komunikasi dapat dilakukan tanpa perangkat tambahan seperti hub dan switch, biaya yang diperlukan murah, dan proses instalasi mudah untuk dilakukan.

Kekurangan topologi jaringan peer to peer adalah keamanan data yang kurang terjamin, proses penyimpanan data tergantung dari komputer, sehingga jika komputer mengalami kerusakan akan mengganggu proses arus data.


Sumber:

Kumalasari, U. (2020, 02 17). Topologi Jaringan. Retrieved from Topologi Jaringan Web Site: https://rumus.co.id/topologi-jaringan/

Putra. (2019, 10 25). TOPOLOGI JARINGAN : Pengertian, Macam Macam Topologi & Kelebihan Kekurangannya. Retrieved from TOPOLOGI JARINGAN : Pengertian, Macam Macam Topologi & Kelebihan Kekurangannya Web Site: https://salamadian.com/topologi-jaringan-komputer/

Ramadilesta, Y. (2017, 10 25). Topologi jaringan. Retrieved from Pengertian jenis Topologi jaringan komputer LENGKAP: https://catatanshand.blogspot.com/2017/10/pengertian-jenis-topologi-jaringan.html


 





Share:

MEDIA TRANSMISI

           
        Media transmisi menurut (Widyanto, 2019) adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data). Mengingat jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Bentuk media transmisi adalah jenis jalur yang menghubungkan pengiriman data dari pemancar/pengirim ke penerima. 

      Menurut (Kho, 2020) setiap perangkat elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi memiliki media transmisi yang berbeda-beda. Contohnya, Telepon Kabel menggunakan Kabel sebagai media transmisinya, Telepon Selular (Ponsel), siaran televisi dan Radio FM menggunakan Frekuensi Radio sebagai media transmisinya, remote control televisi menggunakan infrared (infra merah) sebagai media transmisinya dan lain sebagainya. Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan tersebut dapat berupa sinyal listrik ataupun elektromagnetik. Kualitas dan kemampuan suatu media transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa faktor.
  • Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
  • Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media transmisi tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh pengirim maupun penerima.
  • Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik yang tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
  • Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau pelemahan sinyal pada saat perambatan.
Jenis-jenis Media Transmisi
Secara garis besar, Media-media Transmisi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu Wired atau Guided Media dan Wireless atau Unguided Media.
1. Media yang dituntun (Guided Media atau Wired)
    Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guided Media adalah jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin (twisted pair), kabel serat optik (Fiber optic cable) dan kabel coaksial (coaxial cable). Dikatakan sebagai Guided Media karena Sinyal listrik atau gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik. Ada juga yang menyebutkan Guided Media sebagai Wired atau Bound transmission media.
1.1. Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable)
      Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP (unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.
1.2. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
       Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.
1.3. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
       Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer.
2. Media yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)
   Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah media yang menggunakan sistem gelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Unguided Media ini lebih dikenal dengan istilah Wireless yaitu media transmisi tanpa kabel. Media yang tidak dituntun atau Unguided Media ini diantaranya adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro (Microwave), Inframerah dan Satelit. Unguided Media ini juga disebut dengan Unbounded Transmission Media.
2.1. Frekuensi Radio (Radio Frequency)
      Frekuensi Radio adalah media transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz hingga 300Ghz. Frekuensi Radio pada umumnya menggunakan antena untuk menyebarkan gelombang elektromagnetiknya. Media Transmisi Frekuensi Radio banyak diaplikasikan di Televisi, Radio FM.
2.2. Gelombang Mikro (Microwave)
     Gelombang Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency) yaitu frekuensi yang berada di kisaran 3GHz hingga 30GHz dengan panjang gelombang sekitar 1mm hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari pengirim ke penerima.
2.3. Infra Merah (Infrared)
       Infra Merah atau Infrared adalah media transmisi yang menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Inframerah biasanya digunakan pada komunikasi jarak dekat seperti remote control pada televisi maupun perangkatn elektronika lainnya.
2.4. Satelit
     Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit sebagai penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun bumi lainnya. Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000km dari permukaan bumi. Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini sering digunakan untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis Privat (Private Business Network).

Daftar Pustaka:
Widyanto, S. W. (2019). Sistem Telekomunikasi Nirkabel Pada Teknologi Pemantauan Untuk. 270–276. Retrieved from https://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/1081/991

Kho, D. (2020). Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi . Retrieved from Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi : https://teknikelektronika.com/pengertian-media-transmisi-jenis-jenis-media-transmisi/
Share:

PERANGKAT JARINGAN

Dalam membangun sebuah jaringan komputer yang lebih besar terdapat beberapa device yang harus digunakan seperti:
1.  Hub
Hub atau lebih dikenal dengan istilah network hub adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya dalam suatu sistem jaringan. Komputer yang terhubung melalui hub ini dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Namun tidak hanya terbatas pada komputer saja, segala perangkat yang berhubungan dengan komputer dapat dihubungkan dengan hub ini. Hub biasanya dipilih sebagai perangkat perantara dalam jaringan LAN yang sangat kecil dimana bandwidth pengguna tidak mengalami masalah. 
2.  Switch
Perangkat swich dapat membagi beberapa segmen collision domain dan menyediakan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan hub.
3.  Router
Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network yang berbeda dan merupakan perangkat utama yang digunakan untuk menghubungkan jaringan LAN, WAN dan WLAN.
4.  Repeater
    Repeater merupakan perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi data dalam suatu jaringan. Dengan menggunakan repeater maka jangkauan jaringan akan lebih luas. Repeater menerima sinyal dan kemudian memancarkan kembali sinyal yang identik dengan sinyal asal, tetapi dengan cara yang berbeda. Umumnya repeater memancarkan kembali sinyal tersebut dalam frekuensi yang berbeda dari frekuensi sinyal asal.
5.  Bridge
Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.
Bridge mampu menghubungkan sesama jaringan LAN (Local Area Network) komputer. Selain itu, bridge juga digunakan untuk mengubungkan tipe jaringan komputer yang berbeda seperti Ehernet. Bridge akan memetakan alamat Ethernet dari setiap titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan kemudian menyeleksi dan hanya memperbolehkan perpindahan data yang diperlukan melalui jaringan.


6.  Network Interface Card (NIC)
NIC adalah singkatan dari kepanjangan Network Interface Card. NIC adalah sebuah peralatan elektronik yang dibuat pada sebuah papan PCB yang akan melakukan konversi sinyal sehingga sebuah workstation bisa mengirim dan menerima data dalam jaringan. Sering disebut juga dengan Ethernet card, atau sering juga disebut LAN card. NIC merupakan kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi pada komputer. Slot yang diperlukan bisa berupa slot PCI atau ISA. Selain itu terdapat juga beberapa card yang diperuntukkan khusus bagi laptop atau notebook dengan socket PCMCIA. Sedangkan untuk output portnya dapat berupa port BNC, AUI (Thick Ethernet), dan UTP. 

7.  Modem
Modem sendiri merupakan sebuah akronim dari Modulator Demodulator. Artinya, perangkat yang satu ini dapat berfungsi sebagai modulator dan juga demodulator. Modulator sendiri artinya adalah pengubah sinyal informasi menjadi sinyal pembawa untuk dikirimkan.
Sementara itu, demodulator merupakan pemisah antara sinyal informasi dan sinyal pembawa, sehingga sebuah data dapat diterima dengan sempurna. Secara garis besar, modem bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu modem internal dan modem eksternal. Penjelasan mengenai keduanya ditampilkan dalam poin berikut :
a.  Modem Internal
Modem internal merupakan jenis modem yang sudah terpasang langsung dalam CPU sebuah komputer. Jika diperhatikan, bentuknya berupa sebuah card yang dipasang dalam salah satu slot ekspansi mainboard, misalnya pada slot PCI atau ISA. Beberapa keuntungan menggunakan modem internal adalah harganya yang lebih hemat, tak membutuhkan banyak tempat, serta tak membutuhkan adaptor, sehingga lebih praktis.
b.  Modem Eksternal

Modem eksterrnal merupakan jenis modem yang letak pemasangannya di luar CPU. Biasanya untuk menghubungkan modem ini dengan komputer, dilakukan melalui port USB atau COM. Salah satu keuntungan menggunakan modem eksternal adalah cukup fleksibel untuk dipindah-pindahkan dari satu komputer ke komputer lainnya.
Share:

Blogger templates