Media
transmisi menurut (Widyanto, 2019) adalah media
yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data). Mengingat
jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan
isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah
kembali menjadi data. Bentuk media transmisi adalah jenis jalur yang
menghubungkan pengiriman data dari pemancar/pengirim ke penerima.
Menurut (Kho, 2020) setiap
perangkat elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi memiliki media
transmisi yang berbeda-beda. Contohnya, Telepon Kabel menggunakan Kabel sebagai
media transmisinya, Telepon Selular (Ponsel), siaran televisi dan Radio FM
menggunakan Frekuensi Radio sebagai media transmisinya, remote control televisi
menggunakan infrared (infra merah) sebagai media transmisinya dan lain
sebagainya. Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan tersebut dapat
berupa sinyal listrik ataupun elektromagnetik. Kualitas dan kemampuan suatu
media transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa faktor.
- Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
- Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media transmisi tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh pengirim maupun penerima.
- Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik yang tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
- Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau pelemahan sinyal pada saat perambatan.
Jenis-jenis
Media Transmisi
Secara garis besar, Media-media Transmisi dapat dibagi
menjadi 2 jenis utama yaitu Wired atau Guided Media dan Wireless atau
Unguided Media.
1. Media
yang dituntun (Guided Media atau Wired)
Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Guided Media adalah jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel
pasangan berpilin (twisted pair), kabel serat optik (Fiber optic cable) dan
kabel coaksial (coaxial cable). Dikatakan sebagai Guided Media karena Sinyal listrik atau
gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik. Ada juga yang
menyebutkan Guided Media sebagai Wired atau Bound transmission media.
1.1. Kabel
pasangan berpilin (Twisted pair cable)
Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang
kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan
lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu Kabel UTP (unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted
Pair). Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.
1.2. Kabel
Koaksial (Coaxial Cable)
Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua
konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu
konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki
impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga
cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.
1.3. Kabel
Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah
saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik
halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat
lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter
kabel serat optik sekitar 120 mikrometer.
2. Media
yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)
Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah
media yang menggunakan sistem gelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan
informasi dari pengirim ke penerima tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya.
Unguided Media ini lebih dikenal dengan istilah Wireless yaitu media transmisi
tanpa kabel. Media yang tidak dituntun atau Unguided Media ini diantaranya
adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro (Microwave), Inframerah dan Satelit.
Unguided Media ini juga disebut dengan Unbounded Transmission Media.
2.1.
Frekuensi Radio (Radio Frequency)
Frekuensi Radio adalah media transmisi yang
menggunakan gelombang elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz
hingga 300Ghz. Frekuensi Radio pada umumnya menggunakan antena untuk
menyebarkan gelombang elektromagnetiknya. Media Transmisi Frekuensi Radio
banyak diaplikasikan di Televisi, Radio FM.
2.2.
Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi
yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super
High Frequency) yaitu frekuensi yang berada di kisaran 3GHz hingga 30GHz dengan
panjang gelombang sekitar 1mm hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari
pengirim ke penerima.
2.3. Infra
Merah (Infrared)
Infra Merah atau Infrared adalah media transmisi yang
menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang
dari cahaya tampak tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Inframerah
biasanya digunakan pada komunikasi jarak dekat seperti remote control pada
televisi maupun perangkatn elektronika lainnya.
2.4. Satelit
Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan
Satelit sebagai penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun
bumi lainnya. Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000km dari
permukaan bumi. Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah
band frekuensi yang disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini
sering digunakan untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis
Privat (Private Business Network).
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Widyanto, S. W. (2019). Sistem Telekomunikasi
Nirkabel Pada Teknologi Pemantauan Untuk. 270–276. Retrieved from
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/1081/991
0 komentar:
Posting Komentar